Senin, 21 November 2016

Calo Resmi Kapitalisme

Pemerintah gencar melakukan pemberantasan pungutan liar (pungli). Pungutan ini liar karena tidak resmi. Kalau yang resmi disebut pajak, retribusi dan bunga. Padahal hakikatnya sama. Baik yang resmi atau liar, pemungutnya disebut calo, makelar, broker, pemalak, atau perantara.

Calo resmi yang diikat oleh regulasi dan konstitusi adalah bank. Penjajahan kapitalisme yang paling mencengkeram kuat perekonomian suatu negara adalah melalui bank. Bank itu sejatinya menindas. Bukan menyejahterakan rakyat. Kalau ada gerakan tarik seluruh uang dari bank itu perlu didukung supaya rakyat terlepas dari penjajahan kaum kapitalis.

Calo yang tidak resmi yang melakukan pungli ramai diciduk pemerintah. Sementara calo resmi dibiarkan merajalela. Bank keliling banyak berkeliaran di kota maupun di desa. Berkedok koperasi dan kemudahan pencairan dana.

Seluruh bank baiknya ditutup. Ganti dengan muamalah berbasis dirham dan dinar.

Ada calo yang lebih hebat dari bank, yaitu pemerintah. Lebih tepatnya disebut pemalak atau tukang palak. Pemerintah memalak rakyat melalui pajak. Di zaman kerajaan kuno, pajak adalah upeti. Di kalangan preman, upeti ini disebut uang jago.

Pajak di negara Islam diharamkan. Ketaatan rakyat kepada penguasa berdasarkan bai'at bukan pajak.

Banyak sekali kekeliruan dan kepalsuan penguasa atau pemerintah bila kita mengkajinya dari sudut pandang Islam. Ini merupakan kesempatan untuk menampilkan kembali ajaran Islam yang mulai terasa asing di era modern.

Dari perspektif hukum positif Barat, pajak, retribusi, dan bunga itu dianggap sah dan lumrah. Dan celakanya, hal ini mendapat justifikasi dari para agamawan. Alasannya, untuk kemaslahatan. Bila rakyat menolak pajak, maka atas nama konstitusi pemerintah akan memenjarakan rakyat. Nanti akan muncul kerusuhan, pemberontakan, dan peperangan. Supaya ini tidak terjadi, para agamawan dirangkul penguasa untuk memberikan stempel bahwa pajak itu halal.

Bagi rakyat yang tercerahkan lebih baik hidup di negara yang bersyariah daripada mati di negeri para pemalak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manfaat Pisang

Anda tahu jantung pisang? Kenapa disebut jantung pisang? Karena bentuknya mirip jantung. Jantung pisang itu bisa dimakan mentah maupun setel...